Penghargaan Islam terhadap akal pikiran manusia
Penghargaan Islam terhadap akal pikiran manusia - Dalam Al Quran banyak sekali ayat-ayat yang menganjurkan agar manusia menggunakan akal pikirannya. Sebaliknya, tidak sedikit ayat-ayat yang mencela sikap yang hanya mengikuti orang-orang tua dan adat kebiasaan mereka dengan tidak mempertimbangkan baik buruknya sesuatu hal.
Ini berarti Allah melarang untuk berbuat dan bertindak secara membabi buta dan serampangan. Ringkasnya, Islam melarang bertaqlid buta, yaitu menerima dan mengikuti sesuatu sebelum diselidiki dan diketahui kebenarannya. Baca selengkapnya: Islam melarang bertaqlid
Seperti dalam firman Allah SWT pada surat Al Isra' ayat 36 yang artinya sebagai berikut:
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
Orang yang suka bertaqlid tidak mempergunakan akal dengan semestinya, oleh sebab itu, samalah halnya ia dengan orang yang buta. Jika orang buta, matanya yang tidak bisa melihat, maka orang yang bertaqlid mata hatinyalah yang buta. Sedangkan sebaliknya, orang yang selalu mempergunakan akal dengan sebaik-baiknya dan senantiasa berfikir, maka ia akan dapat menilai segala sesuatu secara obyektif. Dengan kata lain, bahwa ia adalah orang yang melihat bukan orang yang buta.
Jadi, dalam hal ini orang yang bertaqlid disamakan dengan orang yang buta dan orang yang berfikir disamakan dengan orang yang melihat. Sedangkan orang yang melihat dengan orang yang buta tentu tidak sama.
Dalam Al Quran Surat Al An'am ayat 50 menyebutkan sebagai berikut:
Artinya: Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?
Baca juga: Islam menganjurkan berinisiatif
Demikian penghargaan Islam terhadap akal pikiran manusia, semoga membuka pemikiran kita untuk lebih baik dan selalu belajar agama Islam.