Syukur nikmat jasmani dan rohani
Melanjutkan artikel pendidikan Islam sebelumnya Syukur terhadap nikmat Allah, kali ini kami akan mengulas lebih jauh mengenai syukur nikmat jasmani dan rohani. Manusia diciptakan Allah SWT, dengan susunan bentuk tubuh yang terbaik. Manusia berjalan dengan dua kaki, tidak merayap atau melata seperti binatang. Kesempurnaan susunan bentuk tubuh manusia ini dinyatakan dalam firman Allah Surat At Tin ayat 4, yang artinya sebagai berikut:
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". (At Tin: 4)
Silahkan baca selengkapnya di: Surat At Tiin 8 Ayat Lengkap artinya
Syukur nikmat jasmani
Manusia di beri nikmat panca indera. Dengan panca indra kita melihat, mendengar, mencium, membau, dapat membedakan rasa enak dan tidak enak, panas dan dingin, kasar dan halus, dan sebagainya. Kesemuanya itu merupakan nikmat Allah yang patut kita syukuri.
Sebagian nikmat tersebut di atas adalah nikmat jasmani yang ada dalam tubuh kita. Agar panca indera yang ada pada tubuh kita terasa nikmat, kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh dengan baik. Seperti sabda Rasulullah: " Islam itu bersih, maka bersihkanlah dirimu, karena sesungguhnya tidak masuk surga kecuali orang yang bersih." (HR. Tabrani)
Syukur nikmat rohani
Selain dari nikmat yang bersifat jasmani, manusia juga diberi nikmat yang bersifat rohani. Nikmat rohani itu tidak dimiliki oleh makhluk lain. Nikmat rohani yang dimaksud misalnya nikmat iman kepada Allah. Di dalam diri manusia ditanamkan sifat mengakui adanya Tuhan. Secara naluriah kita dapat membedakan yang baik dan yang buruk sesuai fitrah yang kita miliki. Manusia mempunyai kecenderungan dekat dengan Tuhan. Manusia sadar akan kehadiran Tuhan sanubari mereka.
Jiwa manusia tidak akan pernah damai, kecuali dengan mengingat Allah. Manusia mempunyai hasrat untuk meningkatkan hubungannya dengan Tuhan. Manusia tidak semata-mata tersentuh oleh dorongan-dorongan yang bersifat dunia dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan atau amal perbuatan. Lebih dari itu, mereka selalu berupaya untuk meraih cita-cita yang lebih luhur dalam hidup mereka.
Allah SWT menegaskan bahwa yang mendekatkan manusia kepadaNya adalah iman dan amal salehnya, bukan harta dan anak-anaknya. Seperti dalam firman Allah Surat Saba ayat 37 yang artinya sebagai berikut:
"Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga). (Saba: 37)
Manusia walaupun dapat membedakan yang baik dan yang buruk, dan yang benar dengan yang salah, tetapi nikmat iman yang dimilikinya tergantung dari pemberian Allah. Seperti dalam firman Allah Surat Al Baqarah ayat 272, yang artinya sebagai berikut:
"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan)". (Al Baqarah: 272)
Akal juga merupakan nikmat rohani yang dipergunakan untuk berfikir. Dengan akal yang dimilikinya, manusia dapat mendapatkan pengetahuan tentang berbagai macam hal yang ada di alam ini. Dan masih banyak lagi bentuk nikmat rohani seperti perasaan emosi, nafsu, keinginan, dan sebagainya yang perlu kita syukuri.
Demikian Syukur nikmat jasmani dan rohani, semoga menambah pengetahuan kita dalam belajar agama Islam.