Pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan
Pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan - Apabila dilihat dari ayat yang pertama kali turun itu saja sudah dapat diketahui bahwa Islam sangat memperhatikan kepada ilmu pengetahuan. Betapa tidak, sabab kata "membaca" yang terkandung dalam ayat pertama ayat pertama Surat Al 'Alaq itu adalah berfungsi sebagai kata kunci untuk mencapai ilmu pengetahuan. Dengan pandai membaca seseorang akan dapat mempelajari dan memiliki ilmu pengetahuan. Sebaliknya, tanpa pandai membaca ia akan merasa kesulitan dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Selanjutnya, apabila kita teliti dengan seksama maka tidak sedikit ayat-ayat Al Quran yang mendorong kepada mencari ilmu pengetahuan. Di antaranya adalah pada surat Az Zumar ayat 9 dan surat Al Mujadalah ayat 11. Dalam urat Az Zumar ayat 9 artinya sebagai berikut:
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Sedangkan dalam Surat Al Mujadalah ayat 11 artinya sebagai berikut:
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Pada ayat 9 surat Az Zumar tersebut Allah menegaskan bahwa orang yang berilmu pengetahuan tidak sama dengan orang yang tidak berilmu pengetahuan. Ayat berikutnya (Al Mujadalah ayat 11) menggambarkan tentang kelebihan derajat orang yang beriman dan berilmu pengetahuan.
Dalam ayat tersebut, kata "ilmu pengetahuan" disejajarkan dengan kata "iman". Ini menunjukkan bahwa orang yang beriman haruslah berilmu pengetahuan dan orang yang berilmu pengetahuan haruslah beriman.
Dalam ajaran Islam, iman dan ilmu pengetahuan adalah dwi tunggal yang tidak boleh dipisah-pisahkan. Apabila iman dan ilmu pengetahuan sudah dimiliki oleh setiap orang, maka akan terciptalah insan mukmin yang berpengetahuan dan sarjana yang beriman. Hal seperti ini akan mencerminkan keharmonisan dalam pribadi setiap mukmin dan setiap sarjana.
Sebuah hadits Rassulullah (bunyinya: "Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim") yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Ady dan Baihaqi Anas mewajibkan kepada setiap muslim untuk menuntut ilmu.