Syukur terhadap nikmat Allah
Nikmat Allah kepada kita sangat banyak dan karena banyaknya tak dapat kita perinci dan menghitungnya. Memang kita tak dapat menghitung nikmat Allah, dan Allah sendiri telah berfirman dalam Surat Ibrahim ayat 34 yang artinya sebagai berikut:
"Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah) (Ibrahim: 34)
Demikian banyaknya nikmat Allah, karena itu patutkah kita mengingkarinya? Jika demikian keadaannya, maka berarti kita tidak tahu bersopan santun kepada Allah.
Orang muslim wajib bersyukur kepada Allah, atau nikmat yang diterimanya. Berterima kasih kepada Allah disebut bersyukur. Ibnu Mas'ud berkata bahwa bersyukur itu setengah iman. Dalam Al Quran Surat Ad Duha ayat 11 disebutkan:
Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan (Ad Duha: 11)
Setelah kita menyadari demikian banyak nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita, maka kita harus berterima kasih kepada-Nya. Janganlah kita menjadi manusia yang tak tahu berterima kasih seperti yang disebutkan dalam firman Allah yang maksudnya: "Apabila diberi kenikmatan kepadanya ia menjadi lupa daratan, dan apabila ditimpakan atasnya musibah kemudian ia berputus asa".
Apabila nikmat Allah itu disyukuri, maka banyak sekali keuntungan yang akan kita peroleh, kecakapan dan kepandaian bertambah, orang lain dapat tertolong (dibantu) dan merasa senang atas bantuan tersebut. Tepat sekali firman Allah yang tertuang dalam Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya sebagai berikut:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (Ibrahim: 7)
Suatu keuntungan lain dalam bersyukur, selain Allah menjanjikan akan menambah nikmat-Nya kepada orang yang bersyukur, adalah semakin bertambah besarnya taqwa kita kepada Allah. Sebab dengan bersyukur, kita secara tak langsung telah menanamkan dalam diri kita keyakinan, bahwa nikmat yang kita peroleh adalah pemberian Allah semata.
Dengan demikian, dengan semakin banyaknya kita bersyukur maka akan semakin besar pula taqwa kita kepada Allah SWT. Cara menyatakan syukur dapat dilakukan dengan dua macam pula, yaitu dengan jasmani dan rohani. Keduanya akan kami bahas pada artikel selanjutnya.
Update: Silahkan baca pembahasannya di Syukur nikmat jasmani dan rohani
Dengan jasmani, rasa syukur kita ucapkan dengan lisan dengan puji-pujian untuk-Nya seperti yang telah disebutkan dalam firman Allah yang tertuang dalam Surat Ad Duha ayat 11 di atas. Selain itu, rasa syukur harus diwujudkan dalam sikap hidup sehari-hari. Jasmani harus digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang bermanfaat dan mencegah maksiat, baik yang dilakukan oleh diri-sendiri atau yang dilakukan oleh orang lain.
Apabila kita melihat dan menemukan kemunkaran berusaha segera memberantas atau mencegahnya sesuai dengan kemampuan. Dan jika kita melihat seseorang malas dalam melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah, nasehatilah dia dan berikanlah pengertian dan peringatan dengan sabar, karena sesungguhnya dengan berbuat demikian kita telah menggunakan jasmani kita untuk bersyukur dan melaksanakan perintah Allah SWT dengan baik, Seperti dalam firman Allah dalam Surat Al Ashr ayat 1 -3 yang berbunyi sebagai berikut:
1. Demi masa 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Al Ashr: 1-3)
Bersyukur dengan rohani ialah menyatakan syukur dan mengucapkan puji-pujian di dalam hati. Ditetapkan dalam hati bahwa kita menerima dengan ikhlas atas nikmat-nikmat yang diberikan dan berjanji akan memanfaatkannya dengan baik. Hati harus dibersihkan dari segala rasa yang tidak baik, seperti dengki, iri, buruk sangka dan lain sebagainya. Dalam rangka menumbuhkan rasa syukur hendaklah kita melihat orang-orang yang miskin menderita atau dapat cobaan.
Seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits: "Lihatlah kepada orang yang lebih rendah darimu dan janganlah kamu melihat yang lebih tinggi darimu (H.R. Bukhari Muslim).
Demikian ulasan mengenai Syukur terhadap nikmat Allah, semoga bermanfaat untuk mempelajari lebih lanjut mengenai agama Islam.