Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Etika pergaulan pria dan wanita dalam Islam

Wanita adalah partner pria, pria adalah partner wanita, karenanya pria dan wanita berderajat sama. Hak dan kewajiban pria dan wanita dalam hal-hal tertentu memang sama, dan dalam hal-hal tertentu memang berbeda. Hal ini sesuai dengan fitrah kejadian masing-masing relatif berlainan, begitu pula fungsi masing-masing yang berbeda.

Allah telah menciptakan manusia pertama yaitu Adam a.s. kemudian nabi Adam diberi teman hidup yang bernama Hawa. Dari kedua insan tersebut mula-mula berkembang hanya beberapa gelintir manusia. Setelah itu berkembanglah menjadi berbagai suku bangsa, dan akhirnya menjadi milyaran manusia.

Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an pada Surat Al Hujarat ayat 13 yang berbunyi sebagai berikut:

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Al Hujaraat 13)

Karena manusia nalurinya dan fitrahnya sama yang antara lain dalam naluri mempertahankan diri, maka naluri mempertahankan iri ini adalah mengembangkan keturunan dan memakan makanan. Naluri mempertahankan diri ini tidak akan terlepas dari pergaulan, misalnya pergaulan wanita dan pria. Pergaualan antara pria dan wanita ada yang mengarah pada pergaulan yang baik, dan ada yang mengarah pada pergaulan yang buruk.

Dalam hal ini, agama Islam memperkenankan pergaulan yang baik antara pria dan wanita sesuai dengan tatakrama dan nilai-nilai kesopanan yang akan melahirkan generasi-generasi yang sah.

Allah berfirman dalam Annisa ayat 19 yang berbunyi sebagai berikut:

Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa[278] dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata[279]. dan bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

[278] Ayat ini tidak menunjukkan bahwa mewariskan wanita tidak dengan jalan paksa dibolehkan. menurut adat sebahagian Arab Jahiliyah apabila seorang meninggal dunia, Maka anaknya yang tertua atau anggota keluarganya yang lain mewarisi janda itu. janda tersebut boleh dikawini sendiri atau dikawinkan dengan orang lain yang maharnya diambil oleh pewaris atau tidak dibolehkan kawin lagi

[279] Maksudnya: berzina atau membangkang perintah.

Pada asalnya ayat tersebut menunjukkan kepada pergaulan suami istri, tetapi dapat juga diartikan pergaulan sebagai teman antara pria dan wanita. Berteman pria dan wanita semacam dalam kegiatan belajar, gotong-royong, kerja kelompok, pramuka, dan sebagainya tidak dilarang oleh Agama Islam, dengan syarat memperhatikan norma-norma dan akhlakul kharimah.

Sebaliknya, berteman pria dan wanita yang menjurus kepada perbuatan yang asusila dilarang oleh Islam, karena jika tidak dicegah akan merugikan semua pihak.

Sebagaimana dalam firman Allah pada Surat Al-Israa ayat 32, yang berbunyi sebagai berikut:

Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (Q.S. Al-Israa 32)

Menurut Islam, bentuk hubungan yang benar antara pria dan wanita adalah perkawinan, karenanya larangan atas pergaulan bebas antara keduanya, sensor film-film dan gambar-gambar serta musik yang cabul, pencegahan atas penyebaran propaganda kemungkaran dan propaganda penyimpangan dari jalan yang benar, semuanya dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kemungkaran.

Dari sini Islam mengemukakan bahwa setiap hubungan di luar nikah atau biasa disebut berzina adalah haram, dan dapat dihukum berdasarkan hukum kriminal Islam.

Demikian ulasan mengenai Etika pergaulan pria dan wanita dalam Islam, semoga membuat kita lebih mengerti dalam membina hubungan pria dan wanita dalam agama Islam.
Supriyadi Pro
Supriyadi Pro Admin (Supriyadi Pro) adalah Pengembang Website berbasis WordPress, content writer, editor, dan owner di Prya Design. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging.Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan.