Kepercayaan Kepada Allah
Rukun iman yang pertama adalah kepercayaan atau keimanan kepada Allah (Al-Imaanu billah), yaitu urat tunggangnya keimanan, sumber sagala macam kepercayaan dalam agama Islam. Bila kepercayaan kepada Allah ini lemah, maka akan lemahlah segala segi keagamaan manusia.
Manusia berakal dan mempunyai kesanggupan mempergunakan akal atau pikirannya, akan takjub memperhatikan alangkah luasnya alam semesta. Bumi dengan segala isinya merupakan satu hamparan besar yang mempunyai keliling 40.000 km.
Matahari yang selalu bersinar dikitari oleh puluhan planet dan berjuta bintang, berjalan dengan teratur di angkasa raya, sehingga menyebabkan hidup dan kehidupan yang teratur pula pada makhluk yang hidup, adalah semua hal itu hal-hal besar yang tak dapat melintas begitu saja di hadapan akal dan pikiran manusia, ibarat melintasnya seekor nyamik kecil di hadapan mata.
Semua itu adalah masalah maha besar yang menggerakkan dalam pikiran manusia yang sanggup mempergunakan akal.
JIka pemikiran demikian diteruskan, tidak terhalang oleh berbagai rupa benda atau penghalang, pastilah pemikiran demikian akan mendesak timbulnya pemikiran: Siapakah yang menciptakan itu semua? Siapakah yang mengatur situ semua?
Tidaklah mungkin bila semua itu terjadi dengan begitu saja tanpa ada yagn mengendalikan. Jangankan bumi dan matahari serta berjuta-juta bintang yang besar dan luas, sebiji pasir dan sehelai bulu hidung yang amat halus saja tidak mungkin akan terjadi dengan sendirinya.
Jadi, semua itu pasti ada yang menciptakannya. Pasti ada yang mengaturnya. Pasti yang menciptakan itu bukan seekor buaya atau sapi dan seorang saja manusia, bukan kilat atau petir, bukan bulan, bintang dan matahari.
Yang menciptkan itu pasti satu dzat Yang Maha Besar dan Maha Agung, jauh lebih besar dari bumi, bulan dan matahai itu sendiri. Ya, dzat yang menciptakan dan mengatur segala yang ada inilah yang dinamakan Tuhan, Allah Yang Maha Besar. Allahu Akbar
Baca juga: Mempelajari tentang Kekuasaan Allah
Matahari yang selalu bersinar dikitari oleh puluhan planet dan berjuta bintang, berjalan dengan teratur di angkasa raya, sehingga menyebabkan hidup dan kehidupan yang teratur pula pada makhluk yang hidup, adalah semua hal itu hal-hal besar yang tak dapat melintas begitu saja di hadapan akal dan pikiran manusia, ibarat melintasnya seekor nyamik kecil di hadapan mata.
Semua itu adalah masalah maha besar yang menggerakkan dalam pikiran manusia yang sanggup mempergunakan akal.
JIka pemikiran demikian diteruskan, tidak terhalang oleh berbagai rupa benda atau penghalang, pastilah pemikiran demikian akan mendesak timbulnya pemikiran: Siapakah yang menciptakan itu semua? Siapakah yang mengatur situ semua?
Tidaklah mungkin bila semua itu terjadi dengan begitu saja tanpa ada yagn mengendalikan. Jangankan bumi dan matahari serta berjuta-juta bintang yang besar dan luas, sebiji pasir dan sehelai bulu hidung yang amat halus saja tidak mungkin akan terjadi dengan sendirinya.
Jadi, semua itu pasti ada yang menciptakannya. Pasti ada yang mengaturnya. Pasti yang menciptakan itu bukan seekor buaya atau sapi dan seorang saja manusia, bukan kilat atau petir, bukan bulan, bintang dan matahari.
Yang menciptkan itu pasti satu dzat Yang Maha Besar dan Maha Agung, jauh lebih besar dari bumi, bulan dan matahai itu sendiri. Ya, dzat yang menciptakan dan mengatur segala yang ada inilah yang dinamakan Tuhan, Allah Yang Maha Besar. Allahu Akbar
Baca juga: Mempelajari tentang Kekuasaan Allah
Bey Arifin, Mengenal Tuhan, 1994